Pertandingan putaran ke-14 Liga Primer Inggris 2024/25 telah berlangsung pada tanggal 3 hingga 5 Desember. Putaran tengah pekan ini ditandai dengan kemenangan pertama Manchester City dalam delapan pertandingan (3-0) dan pesta gol antara Newcastle dan Liverpool (3-3). Chelsea dan Everton masing-masing meraih kemenangan penting atas Southampton dan Wolverhampton.
Ruud van Nistelrooy tampil mengesankan di bangku manajer Leicester, sementara Ruben Amorim gagal dalam ujian pertamanya di Liga Premier.
Berikut adalah tim simbolis Liga Premier putaran ke-14.
Kiper: David Raya (Arsenal)
Tendangan sudut Arsenal memainkan peran yang menentukan dalam pertandingan melawan Manchester United. Namun, tanpa penampilan percaya diri kiper Spanyol Raya, “The Gunners” mungkin tidak akan menikmati kesuksesan yang sama.
Pada menit ke-66, saat Arsenal unggul 1-0, Raya melakukan penyelamatan spektakuler setelah sundulan Matthijs de Ligt mengarah ke sudut jauh.
Bek tengah: William Saliba (Arsenal)
Pemain Prancis itu tidak hanya dengan gemilang memblok tembakan Thomas Partey pada menit ke-73 tetapi juga mencatat akurasi umpan sebesar 94%, memenangkan pelanggaran, dan melakukan intersepsi dan tekel yang sukses.
Bek tengah: Dean Huijsen (Bournemouth)
Bek tengah berusia 19 tahun itu melakukan 10 sapuan dan empat tekel selama 90 menit, memenangkan semua duel—baik di darat (4) maupun di udara (1). Yang paling menonjol, pada menit ke-17, Huijsen mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, dari tendangan sudut, yang menandai gol debutnya untuk Bournemouth. Ia juga menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah klub di Liga Primer.
Bek kanan: Ashley Young (Everton)
Bek berusia 39 tahun itu terus menantang usianya. Pada menit ke-10 pertandingan melawan Wolverhampton, ia membuka skor, menjadi pemain Liga Primer tertua yang mencetak gol dari tendangan bebas langsung. Selain itu, Young melakukan 4 intersepsi dan 7 tekel.
Bek kiri: Victor Kristiansen (Leicester)
Dalam pertandingan melawan West Ham, Victor melakukan lima tekel, memblok bola tiga kali, dan menyelesaikan 88% umpannya. Salah satu umpan tersebut menghasilkan gol untuk Leicester. Pada menit ke-90, Kristiansen mengirim umpan panjang kepada Patson Daka, yang mencetak gol ketiga Leicester.
Gelandang bertahan: Bruno Guimaraes (Newcastle)
Pemain asal Brasil itu tidak mencetak gol tetapi terlibat dalam ketiga gol timnya. Pertama, ia memberikan umpan panjang kepada Alexander Isak, yang membuka skor melawan Liverpool. Kemudian Bruno memberikan assist kepada Isak, yang kemudian menjadi penentu gol Anthony Gordon. Akhirnya, pada menit ke-90, ketika Liverpool tampaknya telah menyelesaikan comeback mereka, Guimaraes melakukan tendangan bebas, dan Fabian Schar memanfaatkan kesalahan Caoimhín Kelleher untuk mengamankan hasil imbang yang sensasional bagi Newcastle.
Gelandang tengah: Kevin De Bruyne (Manchester City)
Pemain asal Belgia itu tampil sebagai starter untuk pertama kalinya dalam tiga bulan dan langsung menunjukkan betapa pentingnya dia bagi tim. Pada menit ke-8, sundulan De Bruyne hanya sedikit diarahkan ke gawang oleh Bernardo Silva. Dua puluh satu menit kemudian, De Bruyne sendiri mencetak gol. Dia memiliki tiga peluang lagi untuk mencetak gol, yang semuanya memaksa kiper lawan beraksi.
Gelandang tengah: Jeremy Doku (Manchester City)
Pemain Prancis ini tidak boleh diabaikan dalam susunan pemain Manchester City. Saat melawan Nottingham, ia selalu menjadi ancaman di sayap kiri, melewati dua bek dan memberi umpan kepada De Bruyne untuk gol kedua. Pada menit ke-57, Doku sendiri yang mencetak gol. Menjelang akhir pertandingan, ia hampir mencetak gol lagi tetapi bola melambung di atas mistar setelah melewati tiga bek.
Pemain sayap kiri: Bilal El Khannouss (Leicester)
Pemain asal Maroko berusia 20 tahun itu mengejutkan West Ham pada menit ke-2 dengan menghindari beberapa pemain dan memberikan assist gemilang kepada Jamie Vardy. Satu jam kemudian, ia menanggapi umpan dari Casey McAtire, menemukan ruang, dan dengan tendangan akurat menggandakan keunggulan Leicester. Itu adalah assist dan gol pertamanya untuk Leicester.
Pemain sayap kanan: Mohamed Salah (Liverpool)
Salah terlibat dalam ketiga gol Liverpool melawan Newcastle. Pertama, ia memberi assist kepada Curtis Jones, lalu mencetak dua gol dan hampir mengamankan tiga poin untuk Liverpool, jika saja kesalahan fatal dari Caoimhín Kelleher tidak terjadi. Salah seharusnya bisa mencetak tiga gol, tetapi mistar gawang menggagalkannya. Meski demikian, kedua golnya membuatnya mengungguli Erling Haaland dalam perebutan pencetak gol terbanyak Liga Primer, dengan 13 gol berbanding 12 milik Haaland.
Penyerang tengah: Ollie Watkins (Aston Villa)
Pemain Inggris berusia 28 tahun itu dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan Aston Villa vs Brentford. Ia memberikan assist, memenangkan penalti, dan mengonversinya. Watkins melakukan 89% umpan dan memenangkan dua pelanggaran.
Manajer: Pep Guardiola (Manchester City)
November kini telah berlalu seperti mimpi buruk bagi Manchester City. Di ronde ke-14, anak asuh Pep akhirnya mengakhiri tujuh pertandingan tanpa kemenangan, dengan mengalahkan Nottingham 3-0. Keputusan Guardiola untuk mengunci diri di kantor sebelum pertandingan, menghindari panggilan telepon sambil menyusun strategi, jelas membuahkan hasil.